Kamis, 19 Maret 2009

Tentara AS Minta Suaka dan 50.000 Tentara Depresi



Veteran perang AS di Iraq, Andre Shepherd, mengajukan suaka politik kepada pemerintah Jerman. Tengah malam di bulan April 2007, ia meninggalkan barak tentara AS di Katterbach, Jerman, dan kemudian pergi. “Saya belum lama mendukung perang illegal di Iraq, dan dengan penuh kesadaran yang jelas”, ujar Shepherd, yang berusia 31 tahun itu.
Selama enam bulan di Iraq, Shepherd menjadi mekanik untuk helikopter Apache. Selanjutnya, laki-laki berkulit gelap itu, memikirkan hari-harinya di medan perang Iraq. “Saddam Husien bukan menjadi ancaman langsung AS, dan perang ini hanyalah ambisi pemerintahnya untuk kepentingan minyak”, gumamnya
Laki-laki yang bergulit gelap dan berdarah campuran itu, selama dua tahun, hidup 'kucing-kucingan' (underground) di Jerman. Kemudian, Shepherd meminta suaka politik di Jerman, dan kasusnya ini menjadi persoalan di Uni Eropa, dan berdasarkan hukum di negeri itu, para status pengungsi mendapatkan jaminan, kecuali tentara yang desersi dan melakukan kejahatan perang. Namun, menurut Deputi Partai CDU (Christian Democrat Union), Wolfgang Bosbach, tidak mungkin memberikan suaka kepada militer yang melakukan desersi.
Menurut catatan kasus Shepherd, adalah tentara yang pertama yang mengajukan suaka dengan status sebagai pengungsi di Eropa. Menurut keterangan Shepherd, jumlah tentara AS di Jerman, yang mengajukan permintaan suaka mencapai 60.000 orang tentara. Namun, bila pemerintah Jerman memberikan suaka, akibatnya dapat merusak hubungan diplomatik kedua negara. Dikalangan militer AS di Jerman, yang pernah ikut berperang di Iraq, mereka mulai menyadari bahwa perang di Iraq itu, adalah perang yang illegal. Tidak memiliki dasar, dan hanya ambisi pemerintah AS, di bawah Presiden Bush, yang ingin menguasai minyak di Timur Tengah.
Sementara itu, kelompok Veteran Perang Iraq, dan aksi menentang perang (IVAW), dalam sebuah forum diskusi mendukung aksi yang dilakukan Shepherd. Menurut kelompok anti perang, tak kurang 25.000 orang tentara AS, yang melakukan desersi selama tahun 2003. Dan, 30 orang diantaranya mereka sekarang tinggal di Jerman. Hal yang sama dialami oleh Chris Capps-Schubert, yang pernah ikut ke Iraq, dan bekerja di bidang telekomunikasi, dan pernah di penjara Abu Ghoraib, dan melihat penjara itu , “Mengapa saya ada disini?”, ujar Schubert. Schubert, yang tinggal di pangkalan militer AS di Mannheim, juga desersi. Bahkan, pulang dari Iraq, ia dikirim lagi ke Afghanistan. Kini, ia meninggalkan militer AS, dan menjadi orang sipil biasa.
Banyak veteran perang seperti Shepherd dan Schuberd, yang mereka tidak ingin lagi perang, seperti di Iraq dan Afghanistan, sekaran mereka bersama dengan para veteran lainnya, melakukan aksi gerakan anti perang di Eropa. Para veteran Desert Storm itu, lalu melalui blogger itu, mereka menolak perang. Perang selama ini hanyalah sia-sia belaka. (m/bbc)


Sumber : Era Muslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut