Senin, 16 Februari 2009

THE MIRACLES

Subhanallah, keajaiban atau tepatnya Keagungan Allah dapat kita temui disekitar kita. Kebesaran Allah dapat berupa kejadian, bentuk ciptaan Allah dan lainnya.
Berikut ini beberapa keagungan Allah yang sering di anggap ketidak laziman.
Semoga menambah keyakinan bahwa Allah maha Agung dan kita adalah Kecil.
(dari berbagai sumber)
Lafal Allah di kulit Kepiting
Lafal Allah di kulit telur

Lafal Allah di kulit buah semangka


Lafal Allah pada jambu setelah di belah







Lafal ALLAH pada semburan api Lapindo




















SIROH NABAWIYAH



Dari Kitabut-Tawwabiin, kitab yang memuat kisah taubat orang-orang muslim terdahulu dari jaman Nabi Adam sampai jaman dinasti Abassiyah dan Umayah. Beberapa riwayat hadits di dalamnya adalah lemah (Dhoif). Dan ada juga yang shohih dan hasan. Meski begitu mudah-mudahan ada manfaat dari kisah di bawah ini. Kisah sahabat dari kaum Anshor bernama Tsa’labah bin Abdurrohman. Semoga Allah memberi pemahaman. Aamiin.



Seorang pemuda dari kaum Anshar yang bernama Tsa'labah bin Abdurrahman telah masuk Islam. Dia sangat setia melayani Rasulullah SAW. Suatu ketika Rasulullah SAW mengutusnya untuk suatu keperluan. Dalam perjalanannya dia melalui rumah salah seorang dari Anshar, maka terlihat dirinya seorang wanita Anshar yang sedang mandi. Dia takut akan turun wahyu kepada Rasulullah SAW menyangkut perbuatannya itu. Maka dia pun pergi kabur. Dia menuju ke sebuah gunung yang berada di antara Mekkah dan Madinah dan terus mendakinya.



Selama empat puluh hari Rasulullah SAW kehilangan dia. Lalu Jibril AS turun kepada Nabi SAW dan berkata, "Wahai Muhammad! Sesungguhnya Tuhanmu menyampaikan salam buatmu dan berfirman kepadamu, "Sesungguhnya seorang laki-laki dari umatmu berada di gunung ini sedang memohon perlindungan kepada-Ku.


""Maka Nabi SAW berkata, "Wahai Umar dan Salman! Pergilah cari Tsa'laba bin Aburrahman, lalu bawa kemari."


Keduanya pun lalu pergi menyusuri perbukitan Madinah. Dalam pencariannya itu mereka bertemu dengan salah seorang penggembala Madinah yang bernama Dzufafah.

Umar bertanya kepadanya, "Apakah engkau tahu seorang pemuda di antara perbukitan ini?" Penggembala itu menjawab,
"Jangan-jangan yang engkau maksud seorang laki-laki yang lari dari neraka Jahanam?"
"Bagaimana engkau tahu bahwa dia lari dari neraka Jahanam?" tanya Umar.
Dzaufafah menjawab, "karena, apabila malam telah tiba, dia keluar kepada kami dari perbukitan ini dengan meletakkan tangannya di atas kepalanya sambil berkata,
"Mengapa tidak cabut saja nyawaku dan Engkau binasakan tubuhku, dan tidak membiarkan aku menanti keputusan!"

"Ya, dialah yang kami maksud," tegas Umar.

Akhirnya mereka bertiga pergi bersama-sama.Ketika malam menjelang, keluarlah dia dari antara perbukitan itu dengan meletakkan tangannya di atas kepalanya sambil berkata, "Wahai, seandainya saja Engkau cabut nyawaku dan Engkau binasakan tubuhku, dan tidak membiarkan aku menanti-nanti keputusan!" Lalu Umar menghampirinya dan mendekapnya.

Tsa'labah berkata, "Wahai Umar! Apakah Rasulullah telah mengetahui dosaku?"

"Aku tidak tahu, yang jelas kemarin beliau menyebut-nyebut namamu lalu mengutus aku dan Salman untuk mencarimu."

Tsa'labah berkata, "Wahai Umar! Jangan kau bawa aku menghadap beliau kecuali dia dalam keadaan sholat"

Ketika mereka menemukan Rasulullah SAW tengah melakukan sholat, Umar dan Salman segera mengisi shaf. Tatkala Tsa'laba mendengar bacaan Nabi saw, dia tersungkur pingsan.

Setelah Nabi mengucapkan salam, beliau bersabda, "Wahai Umar! Salman! Apakah yang telah kau lakukan Tsa'labah?"

Keduanya menjawab, "Ini dia, wahai Rasulullah saw!" Maka Rasulullah berdiri dan menggerak-gerakkan Tsa'labah yang membuatnya tersadar. Rasulullah SAW berkata kepadanya, "Mengapa engkau menghilang dariku?"

Tsa'labah menjawab, "Dosaku, ya Rasulullah!"

Beliau mengatakan, "Bukankah telah kuajarkan kepadamu suatu ayat yang dapat menghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan?"

"Benar, wahai Rasulullah."

Rasulullah SAW bersabda, "Katakan•Ya Tuhan kami, berilah kami sebahagian di dunia dan di akhirat serta peliharalah kami dari azab neraka." (QS Al-Baqarah:201)

Tsa'labah berkata, "Dosaku, wahai Rasulullah, sangat besar."

Beliau bersabda,"Akan tetapi kalamullah lebih besar."

Kemudian Rasulullah menyusul agar pulang ke rumahnya. Di rumah dia jatuh sakit selama delapan hari. Mendengar Tsa'labah sakit, Salman pun datang menghadap Rasulullah SAW lalu berkata,

"Wahai Rasulullah! Masihkah engkau mengingat Tsa'labah? Dia sekarang sedang sakit keras."

Maka Rasulullah SAW datang menemuinya dan meletakkan kepala Tsa'labah di atas pangkuan beliau.

Akan tetapi Tsa'labah menyingkirkan kepalanya dari pangkuan beliau.

"Mengapa engkau singkirkan kepalamu dari pangkuanku?" tanya Rasulullah SAW.

"Karena penuh dengan dosa." Jawabnya.

Beliau bertanya lagi, "Bagaimana yang engkau rasakan?"

"Seperti dikerubuti semut pada tulang, daging, dan kulitku." Jawab Tsa'labah.

Beliau bertanya, "Apa yang kau inginkan?"

"Ampunan Tuhanku," Jawabnya.

Maka turunlah Jibril as. dan berkata, "Wahai Muhammad! Sesungguhnya Tuhanmu mengucapkan salam untukmu dan berfirman kepadamu,

"Kalau saja hamba-Ku ini menemui Aku dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, niscaya Aku akan temui dia dengan ampunan sepenuh itu pula."

Maka segera Rasulullah SAW memberitahukan hal itu kepadanya.

Mendengar berita itu, terpekiklah Tsa'labah dan langsung ia meninggal.

Lalu Rasulullah SAW memerintahkan agar Tsa'labah segera dimandikan dan dikafani.

Ketika telah selesai disholatkan, Rasulullah SAW berjalan sambil berjingkat-jingkat.

Setelah selesai pemakamannya, para sahabat berkata,

"Wahai Rasulullah! Kami lihat engkau berjalan sambil berjingkat-jingkat."

Beliau bersabda, "Demi Zat yang telah mengutus aku sebagai seorang nabi yang sebenarnya! karena, banyaknya malaikat yang turut menziarahi Tsa'labah."

WaLLAHu a’lam bish-showaab.


Muroja’ah:

Ibnu Qudamah Al-Maqdisy – Mukhtashoru Kitabit-Tawwabiin
Syaikh Salim Al-Hilali, Bahjatun Nazhirin Syaroh Riyadhush Sholihin
Syaikh Al-Utsaimin, Syaroh Riyadhuhs Sholihin

Turunnya Imam Mahdi




KRONOLOGI TURUNNYA IMAM MAHDI
Republika, Minggu, 02 Desember 2007'


Kiamat' dengan Pendekatan Nubuat


Dunia akan kiamat, itu sudah pasti.

Apa pemicunya? Menurut penulis buku ini, Mufied dan Fauzan, itu dipicu ulah kelompok neo-liberalis yang menguasasi arena politik dan pembuatan kebijakan AS.

Mereka terdiri dari loby Yahudi yang sangat besar pengaruhnya dalam menentukan kebijakan strategis AS, utamanya kebijakan luar negeri yang memihak Israel.

Yahudi Israel selalu menangguk keuntngan dari politik dan kebijakan yang diterapkan AS, baik di dalam mapun di luar negeri.

Di mata penulis buku ini, dunia kini berada di gerbang akhir zaman menuju pecahnya Perang Dunia III yang diawali dengan invasi Irak atas Kuwait dan invasi AS atas Irak serta tampilnya Imam Mahdi yang akan memimpin Dunia Islam.


Mengganasnya politik kekerasan AS yang dibimbing pikiran konspiratif Yahudi akan menjurus pada situasi berhadap-hadapan antara Dunia Islam dan Dunia Barat yang anti-Islam.Pertarungan itu pada akhirnya akan dimenangkan kekuatan Imam Mahdi atas pertolongan Allah SWT.


Ketika itu, akan terjadi fenomena alam berupa serangan meteor ke pusat-pusat kekuatan anti-Islam di bumi. Sungai Eufrat akan mengering, komet besar akan menabrak bumi, dan terjadi huru-hara serta malapetaka besar di Timur Tengah.


Kejadian tersebut akan melahirkan kesadaran para pemimpin Islam di seluruh dunia untuk berbai'at kepada Imam Mahdi dan membentuk semacam Dewan Revolusi Keadilan Semesta sebagai tandingan terhadap jargon politik AS Mewujudkan Kebebasan Tanpa Batas.


Ketika itu negara-negara di jazirah Arab akan bergabung membentuk satu persatuan. Lalu, Barat dan Timur akan ditaklukkan.


Buku ini ditulis dengan menggunakan pendekatan nubuat serta penafsiran pribadi penulisnya yang menghasilkan prediksi-prediksi yang boleh jadi bersifat subyektif dan kotroversial.


(shoelhi)Judul buku: Proses Berakhirnya Dunia, Membongkar Konspirasi Yahudi

Penulis: Mufied al-Kalatani dan Fauzan al-Anshari

Penerbit: Mahdi Center, JakartaCetakan: II, September 2008tebal buku: vi + 365 halamanInfak Rp 100.000,- (Seratus ribu rupiah) sampai tempat.

Infak ditransfer ke BCA Jatinegara rek.0050117375 an.

Fauzan Al-Anshari.

Hubungi: Fauzan al-Anshari

HP.085710889302Email:ansharallah@yahoo.co.id
Diposkan oleh fauzan al-anshari di 10:52 5 komentar
Label:
Langgan: Entri (Atom)
LIVE FROM GAZA
Klik Image




Dicopy dr fauzanalanshari.blogspot.com

oleh fauziindah.blogspot.com

Jumat, 13 Februari 2009

Demokrasi Bolehkah???

BOLEHKAH DEMOKRAS1
1. Dan bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang didalamnya (ada) hukum Allah, Kemudian mereka berpaling sesudah itu (dari putusanmu)? dan mereka sungguh-sungguh bukan orang yang beriman.


2. Sesungguhnya kami Telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir

3. Dan kami Telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, Maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.


4. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa
yang diturunkan Allah didalamnya. barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik



5. Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang Telah diturunkan Allah kepadamu. jika mereka berpaling (dari hukum yang Telah diturunkan Allah), Maka Ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. dan Sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.


6. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?

Tentu kita bertanya : ” Lantas kita sekarang ngapain sementara kita berada di hutan demokrasi (yang sangat lebat dan pekat, bahkan telah silaf mata kita di buat oleh syeitan sehingga memandang hal tersebut sebuah keindahan) ? ”

Cara ini mungkin bisa beranfaat :
Beristigfar pada Allah dan segera minta ampun (krn dosa syirik tidak terampuni.. mumpung masih hidup..)
Sesuai hadits nabi kalau kita mendapati kejahatan maka kita harus :
Bila mampu cegahlah dengan perbuatan (artinya ya kita harus tumbangkan demokrasi itu..)
Bila tidak mampu dengan perbuatan cegahlah dengan perkataan ( Gunakan kemampuan berbicara kita untuk mengatakan bahwa perbuatan tersebut bathil, sehingga kita dapat menginfokan ke orang lain dan orang lain itu jadi tercegah ikut perbuatan tersebut.)
Bila tidak mampu dengan perkataan maka dengan berdoa dalam hati, inilah selemah-lemah iman. (dalam taraf ini kita cukup berdoa kepada Allah agar kita tidak ikut-ikutan perbuatan tersebut dan hati kita ada rasa benci kepada perbuatan tersebut, walau kita tidak dapat menunjukan kebencian kita dengan dua point diatas, dikarenakan iman kita lemah)

Tidak ikut campur melaksanakan, memfasilitasi, membantu dan terlibat terhadap perbuatan demokrasi .(karena memang iman kita masih rendah kok)
Mencari jamaah yang sependapat dengan pemahaman ini. (cirinya biasanya jemaah ini selalu di obok-obok Amerika, hidup bermateri sederhana, BUKAN Anggota DPR, karena Rosulullah dalam melawan sistem Jahiliyah tidak pernah masuk kedalam sistem tersebut dan berdalih berjuang dari dalam sehingga bisa dapat mobil (walau volvonya di kembalikan), dakwahnya di ruang AC, pakai dasi----------à mari bandingkan dengan dakwah Rosulullah, beliau melawan sistem sehingga di kucilkan, bersembunyi di gua, tidak mendapat unta sebagai lambang kemewahan, tidur di atas daun korma kering sehingga punggungnya tergambanr bekas bekas daun korma, jubah beliau tambalan, teman-temannya adlaj orang miskin dan para budak )
Istiqomah dan bersabar.

Siapkah kita menegakan Aturan Allah seperti Amerika siap mengeluarkan ratusan ribu tentara untuk menegakan Demokrasi??
Lalu bisakah Aturan Allah tegak dengan mengusung Demokrasi???
Anda bisa menjawabnya...
Wallahu alam Bishawab

Kamis, 12 Februari 2009

Waktu-waktu sholat sesuai hadits Nabi Muhammad SAW




WAKTU-WAKTU SHOLAT

Bismillahirrahmannirrahiimi

Berikut ini beberapa hadits yang menjelaskan waktu-wktu sholat

Dalil-dalil Umum

a. Sesungguhnya shalat atas orang-orang beriman telah ditetapkan waktunya (QS. An-Nisa 103)

b. Dari Ibnu Mas’ud, bersabda Rosulullah SAW : Sebaik-baik amal adalah sholat tepat pada awal waktunya. ( HR. Tarmidzi)

c. Dari Abi Mahdzuroh bahwasanya Nabi bersabda : Awal waktu adalah ridho Allah, pertengahannya adalah rahmat Allah dan akhirnya itu kelonggaran Allah. (HR. Daraquthni dengan sanad dhoif sekali)

d. Dari Abdillah bin Amru bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : Waktu dluhur apabila matahri tergelincir sampai bayangan seseorang sepanjang badannya selama belum datang waktu Ashar, dan waktu ashar selama belum kuning matahari , dan waktu sholat Maghrib selama belum hilang tanda merah dan waktu sholat Isya hingga tengah malam dan waktu shubuh dari terbit fajar selama belum terbit matahari, apabila tela terbit maka tahanlah untuk tidak sholat karena matahari terbit antara 2 tanduk syetan (HR. Muslim)

WAKTU DHUHUR

Dari Abi Huroiroh Bersabda Rosulullah SAW : Apabila cuaca sangat panas maka akhirkanlah sholat sampai dengan dingin karena terik panas dari uap neraka jahanam (HR. Jamaah)

Dari Annas Bin Malik Adalah nabi bila cuaca panas beliau akhirkan sholat apabila cuaca dingin beliau segerakan sholat. (HR. Nasai)

Dari Anas bin Malik; Kami sholat bersama Rosulullah SAW pada waktu cuaca sangat panas, hingga ketika salah seorang di antara kita tidak mampu meletakkan keningnya pada tanah beliau menghampatkan kain dan bersujud di atasnya. (HR. Muslim)



WAKTU ASHAR

Dari Abu Hurairah : Bahwasanya Nabi SAW bersabda “ Barang siapa yang mendapat 1 rokaatsebelum terbenamnya atahari maka dia sudah mendapat pahala sholat Ashar. (HR Jamaah)

Jagalah Sholat-sholat dan sholat Wustho ( QS. Al Baqorah 238)

Dari Rofie bin khudaij berkata” kami sholat ashar bersama Rosululloh SAW kemudian kami menyembelih onta lalu kami bagi 10 kemudian kami masak dan makan dagingnya sesudah di masak sebelum matahari terbenam”.

Dari Anas bersabda Rosululloh SAW “ itulah sholat-sholat munafiq yaitu yang duduk menunggu matahari hingga apabila matahari sudah berada diantara 2 tanduk syetan maka ia berdiri dan mempercepat sholatnya yang 4 rokaat hingga ia tidak ingat Allah kecuali sedikit” (HR Jamaah)


Dari Buraidah Al Aslamy; Bersabda Nabi SAW “ bersegeralah menunaikan sholatpada waktu mendung barang siapa terlambat sholat Ashar maka hapuslah amalannya (HR. Ahmad)


Dari Ali bahwasanya Nabi SAW bersabda pada perang Ahzab” Semoga Allah memenuhi kubur-kubur mereka dan rumah-rumah mereka dengan api sebagaimana mereka telah memalingkan kami sholat ashar hingga matahari terbenam. (HR. Jamaah)



WAKTU MAGRIB

Dari Saib bin Yazid bahwasanya Rosululloh SAW bersabda:” Umatku senantiasa berada di atas Fitroh selama mereka Sholat Magrib sbelum munculnya bintang”. (HR. Ahmad)

Dari Rofi bin Khudaij kami biasa sholat Maghrib bersama Rosulullah SAW, kami selesai sholat sementara tombak-tombak yang tertancap masih nampak. (HR Muslim)

WAKTU ISYA


Dari Ibnu Umar bahwasanya Nabi SAW bersabda “ Syafaq itu adalah cahaya merah, bila syafaq telah terbenam maka tibalah waktu Isya”. (HR. Daraquthni)

Dari Abi Hurairoh Rosulullah SAW bersabda “ Seandainya aku tidak khawatir memberatkan umatkau, niscaya aku perintahkan mereka mengakhirkan Isya sampai 1/3 malam atau ½ malam”. (HR Ahmad)

Dari Aisyah berkata “ Nabi SAW pada suatu malam pernah mengerjakan Isya pada waktu malam sudah gelap hingga ½ malamtelah lewat sehingga orang-orang yang di Masjid sudah tertidur, kemudian Nabi keluar untuk sholat lantas nabi bersabda : inilah waktu yang paling tepat seandainya tidak memberatkan umatku”. (HR Muslim)


Dari Abi Barzah Aslamy bahwasanya Nabi SAW suka mengakhirkan Isya yang mereka namakan Athamah tetapi beliau tidak tidur sebelumnya dan ngobrol sesudahnya. (HR. Jamaah)


Dari Ibnu Mas’ud berkata : Rosulullah SAW melarang kami begadang sesudah Isya.

Dari Umar : Rosulullah SAW biasa begadang di rumah Abu Bakar pada malam hari , begitulah apabila membicarakan persoalan-persoalan umat Islam dan saya bersama dia.(HR. Ahmad)

Dari Ibnu Abbas: “ Akutidur di rumah Maimunah pada suatu malam dimana Rosulullah berada di rumah Maimunah, Nabi berbincang-bincang dengan istrinya sebentar kemudian tidur”. (HR Muslim)

WAKTU SHUBUH

Dari Abi Mas’ud Al Anshori bahwa Rosulullah SAW melakukan sholat subuh di saat akhirmalam (masih gelap) kemudian pada kali yang lain dilakukannya ketika hari kulai terang, setelah itusholat tetap dilakukannya pada waktu gelap tersebut sampai beliau wafat dan tidak lagi melakukannya pada jwaktu hari telah terang. (HR. Baihaqi)


Dari Aisyah: Mereka (perempuan-perempuan mu’minat) ikut melakukan sholat fajar bersama Nabi SAW dengan menyelubungi badan mereka dengan kain dan setelah selesai sholat mereka pulang ke rumah.

Dari Rofi’ bin Kudhaij bahwa Nabi SAW bersabda berpagi-pagilah dalam melakukan sholat Shubuh karena pahalanya lebih besar bagimu. Dalam riwayat lain disebutkan berterang benderanglah dalam melakukan sholat Shubuh karena ia lebih besar pahalanya buatmu. (HR Tarmidzi)

Dari Abi Qotadah; Bersabda SAW “……….Maka barang siapalupa dari Sholat atau ketiduran maka Sholatlah ketika ingat”. (HR Nasai’)

Dari Imron bin Hushoin; Kami melakukan perjalanan malam bersama Nabi SAW tatkala hari telah larut malam, kami berhenti untuk istirahatsampai akhirnya kami dibangunkan oleh terik matahari, maka kami angkit buru-buru berwudlu, tapi nabi menyuruh kami untuk tenang lalu kami berangkat melanjutkan perjalanan hingga ketika matahari telah tinggi maka Nabi SAW pun berwudlu, lalu menyuruh Bilal adzan. Kemudiansholat 2 rokaat sebelum shubuh, lalu Iqomat maka kamipun Sholat. (HR. Ahmad).



Wallahu ‘alam bisshawab.

Manfaat Sholat Berjamaah




MANFAAT SHOLAT BERJAMAH
Sholat berjamaah mempunyai banyak manfaat, diantaranya sbb :


1. Mematuhi Perintah Allah

Dengan sholat berjamaah berarti telah melaksanakan perintah Allah (salah satu). Sebagaiman FirmanNya :
Wa aqimushalaata wa atuzakaata warka”uu ma arroki”in.
Artinya : “ Dan dirikannlah Shalat, dan tunaikanlah Zakat dan rukulah bersama orang-orang yang ruku’ .” (AL Baqoroh:43)
Menurut Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya , menyatalkan bahwa banyak para ulama yang menjadikan ayat ini sbg dalil bagi di wajibkannya shalat berjamaah.

Ibnu Qayyim ra. berpendapat dalam Kitabus Shalah, menerangkan : Jika dikatakan shalat berjamaah itu wajib, ini bertentangan dengan firman Allah :
“ Yaa Maryamuknutii lirobbaki wasjuudi warkaii’ ma’arrooki’in” (Ali Imron 43) Padahal wanita tidak wajib menghadiri shalat berjamaah.

Tanggapan dari pendapat ini adalah sbb : Ayat tersebut (Ali Imron:43) tidak menunjukan wajibnya perintah shalat berjamaah, terhadap wanita, tetapi perintah tsb khusus kepada Maryam. Ini berbeda dgn surat Al-Baqoroh:43. Di surat Al-Baqarah;43 di tujukan kepada Maryam yang memiliki kekhususan yang tidak dimiliki oleh wanita-wanita lain, yaitu Ibunya telah menadzarkan putrinya (Maryam) manjadi hamba yang saleh dan berkhidmat untuk beribadah kepada-Nya dan senantiasa berada di masjid, sehingga ia di perintahkan untuk ruku’ bersama orang-orang yang ruku ( yang berdatangan ke masjid untuk shalat).

2. Mematuhi Perintah Rasull

Dengan melakukan shalat berjamaah (laki-laki) berarti mematuhi perintah Rasullullah SAW dan mengikuti sunnah beliau (baik qauliyah maupun fi’liyah). Rasulullah SAW bersabda : “ man sami’annada afalam ya’ tihi falaa sholaatalahu ilaa min ‘udzrin” Artinya Siapa yang mendengar adzan lalu tidak mendatanginya maka tidak ada shalat baginya kecuali ada udzur. ( Shahihul Jami’)

3. Selamat karena mengikuti Rasul

Mengikuti perintah Roaul SAW dalam segala bentuk Ibadah adalah salah satu sebab turunnya Hidayah, kecintaan Allah, ampunan Allah dan Terhindar dari Masuk Neraka dan salah satu sebab masuk Sorga. Furman Allah :
“ Wa in tuthi’ uu hu tahtaduun” (Annur: 54) Artinya: Dan taatilah ( Muhammad) niscaya kalian akan mendapat petunjuk.

Juga QS Ali Imron:31 Artinya : Katakanlah, jika kamu benar-benar mencintai Allah ikutilah aku (Muhammad) niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang.

Hadits Nabi SAW : “segenap Umatku akan masuk surga kecuali orang-orang yan tidak mau. Siapa yang mentaatiku pasti masuk sorga dan siapa yan mendurhakaiku maka dia berarti tidak mau (masuk sorga). HR Bukhari.

4. Sebagai Saksi Keimanan.

Allah bersaksi bahwa memakmurkan masjid adalah dengan iman dan orang yang memakmurkan masjid adalah orang –orang yang di beri petunjuk oleh Allah pada kebenaran dan sungguh mereka adalah orang yang beruntung. Firman Allah “ Innamaa ya’muru masajidallahi man aamana billahi wal yaumil aakhiri wa aqoomasshalaata wa aataazzakaata walam yakhsya ilallaha fa asa ulaaika aykuunuu minal muhtadiin”

Artinya : Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah danhari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada selain Allah maka merekalah orang-orang yang di haharapkan termasuk golongan orang yang mendapat petunjuk. ( At-taubah:18)

5. Lebih Utama dari shalat Sendirian

Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dari sholat sendirian. Riwayat lain derajatnya 25 dari shalat sendirian.
Sabda Rasul : “ Shalaatul jamaa’ati tafdhulu sholatal fadzdza bikhomsin wa ‘isyriina darojah” juga riwayat lain “ bi sab’iin waisyriina darojah” HR Bukhari.

6. Jauh menyerupai orang–orang munafik

Diantara sifat orang munafik yang paling nyata adalah meninggalkan shalat berjamaah, terutama shalat Isya’ dan shubuh.
Hadits Nabi SAW :” Laisa sholaatu atsqolu ‘alaal munaafiqiina minal fajri wal Isyaa’I walau ya’ lamuuna maa fiihimaa laa tau humaa walau hab waa…”
Artinya : “ Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik melebihi beratnya shalat Shubuh dan Isya’ dan seandainya mereka mengetahui pahala kedua sholat tsb, niscaya mereka akan datang (berjamaah) meskipun dengan merangkak….” HR. Mutafaq Alaih.

Ibnu Ma’ud berkata : “ Dan sesungguhnya engkau telah persaksikan kepada kami bahwa
tidaklah meninggalkan sholat berjamaah kecuali orang munafik yang jelas-jelas kemunafikannya”

7. Mendapatkan Pahala Berjamaah meskipun telah selesai

Bagi orang yang datang ke Masjid untuk sholat berjemaah, Ia akan tetap mendapatkan pahala berjamaah meskipun orang-orang sudah selesai berjamaah. Hadist nabi :

“ Man tawadh dho’a fahsana wudhuu ahu tsumma rooha fawajadannaa sa qod shollaa ‘athahulloohu mitsla ajri man sholaahaa wa hadhorohaa laa yanqushu dzaalika min ‘ajrihim syai’aa” HR Ahmad, Abu Dawud dan An Nasa’I dari Abu hurairooh.
Artinya :
Siapa yang berwudhlu kemudian membaikkan wudhunya lalu pergi ke masjid dan mendapati orang –orang telah selesai sholat (berjamaah), niscaya Allah tetap memberinya pahala seperti orang yang telah sholat dan menyaksikannya secara berjamah, pahalanya tidak mengurangi sedikitpun dari pahala mereka.( Shahihukl Jami’ 6163)

8. Menjaga Diri dari Setan

Shalat berjamaah –dgn izin Allah- menjaga seseorang muslim dari musuh bebuyutannya. yaitu Syaithon laknatullah yang tidak pernah putus asa untuk menggoda manusia. Rasullullah SAW bersabda : “ Maa min tsalaatsatinn fii qoryatin walaa badwin laa tuqoomusholaatu illaa qodistahwadza ‘alaihimusy syaithoonu, fa ‘alaikumbil jamaa’ati fa innamaa ya’ kuladza’bul qoosiyaah”

Artinya : Tidaklah tiga orang berada di suatu desa atau dusun dan mereka tidak mendirikan sholat berjamaah, kecuali mereka telah di kuasai syeitan. Karena itu hendaklah kalian senantiasa berjamaah. Sungguh serigala itu hanya makan hewan yang jauh dari rombongannya.

9. Salah satu sebab diampuni Dosa-dosa

Sholat berjamaahadalah salah satu di antara sebab diampuninya dosa-dosa. Hal ini sesuai dengan sabda Rosulullah SAW :
“ Jika Imam mengucapkan ghoiril maghdzuubi ‘alaihim waladh dholliin, maka ucapkanlah Amiin. Karena sesungguhnya siapa yang ucapan aminnya bersamaan dengan ucapan Malaikat, niscaya dia akan diampuni dari dosa-dosanya yang telah lalu” HR Muttafaq “alaih.

“ Jika Imam mengucapkan Sami’allahu liman hamidah, maka ucapkanlah Robbanna lakal hamdu. Karena sesunguhnya siapa yang ucapannya bersamaan dengan ucapan Malaikat, niscaya ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”HR.Muttafaq Alaih.

“Siapa yang berwudhu untuk sholat dan ia menyempurnakan wudhunya, lalu ia berjalan untuk menunaikan sholat wajib, dan ia sholat bersama manusai atau berjamaah atau di dlam masjid, niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya”. HR Muslim.

10. Menyamai sholat Separuh Malam atau Sepanjang Malam

Sholat Isya Berjamaah : Menyamai sholat separuh malam, sedang Sholat shubuh berjamaah sholat sepanjang Malam.
Hadistnya : “ Man sholat’Isyaa a fii jamaatinn faka anamaa qoo ma nishfal laili, wa man sholash subha fii jamaa’atin faka annamaa sholal laily kullahu” HR. Muslim.

Artinya : Barang siapan sholat Isya berjamaah maka seakan-akan dia sholat separuh malam. Dan barang siapa sholat shubuh berjamaah maka seakan-akan ia sholat sepanjang malam.

11. Berada dalam Jaminan Allah

Sholat berjamaah adalah salah satu sebab penjagaan Allah terhadap Hamba-Nya, bahkan Allah menjadikan hamba tersebut berda jaminan, amanat dan tanggungan Allah SWT. Hal itu dapat di peroleh dengan melakukan sholat Shubuh berjamaah.
Hadist Nabi : “ Man shollushubha fii jamaatin fahuwa fii dimmatillahi”
Artinya : Barang siapa yang sholat shubuh berjamaah maka ia berada jaminan Allah.

12. Selamat dari kelalaian

Dengan sholat berjamaah berarti seseorang telah terbebas dari do’a Nabi Muhammad SAW. Dimana Nabi mendo’akan agar orang yang meninggalkan sholat berjamaah hati mereka di kunci mati.
Ibnu Majah meriwatkan dari Ibnu Abbas dan Ibnu Umar ra, bahwa mereka mendengar Nabi bersabda : “ Sungguh beberapa kaum benar-benar akan menghentikan kebiasaan meninggalkan sholat berjamaah atau Allah benar-benar mengunci mati hati mereka lalu mereka benar-benar termasuk orang –orang yang lalai”

13. Berpahala besar Karena berjalan untuk melaksanakannya

Untuk menghadiri sholat berjamaah di Masjid menjadikan seorang muslim harus berjalan/melangkah menuju Masjid. Dengan demikian Ia mendapatkan Pahala yang besar dan kebaikan yang banyak dan hanya Allah yang mengetahui sebatas apa banyak dan besarnya.
Sabda Nabi : “ Barang siapa yang berangkat ke Masjid untuk sholat berjamaah, maka langkah yang satu menghapus satu keburukan dan langkah yang lain menuliskan baginya satu kebaikan, saat pulang maupun pergi” (Shahihul Jamie 3051)




Wallahu ‘alam bisshowab
Sumber 40 Sholat Berjamaah:
Abu AbdillahMusnid Al Qohtani
Editing by Ozie

Khusu dalam Sholat






Khusu dalam sholat

Sholat merupakan salah satu rukun islam, sehingga hukumnya adalah wajib Individu. Banyak ayat qur’an dan hadist nabi mengenai perintah tentang sholat. Sholat merupakan hubungan langsung Individu antara pelaksana sholat dengan Allah. Dengan demikian ketika seseorang melaksanakan sholat, berarti tengah berdialog dengan Allah. Karena itu maka saat mengucapkan do’a atau bacaan sholat harus sopan. Bacaan sholat sebagai dialog yang sudah di ajarkan oleh rosulullah kepada kita, harus di ucapkan dengan lemah lembut, jelas, tidak tergesa-gesa serta di hayati.

Hadist Bukhari dan Muslim :

Idza kaana ahadukum, fii sholati fa innahu yunaaji Robbahu

Artinya: Jika sesorang didalam sholat, sesungguhnya ia sedang berbisik-bisik dengan Rabbnya.

Analaoginya : Bila kita ada keperluan dengan Direktur dan saat menghadap direktur kita bicaranya cepat, keras tidak faham yang kita ucapkan, ngawur dan asal keluar maka dapat dipastikan bahwa permohonan kita tidak akan di kabulkan bahkan mungkin malah akan di panggilkan Satpam.
Demikian pula dengan Allah, tata krama (adab ) tentu akan lebih bagus dari sekedar menghadap direktur.

Sholat memang punya aturan dan tata tertib yang telah di tetapkan oleh Allah merupakan hal yang berat, kecuali bagi orang yang khusu’.

Firman Allah QS 2:45 :

“Wasta’iinu bissobri washolaati, wainnaha lakabiratun ilaa ‘alal khosiin”

Artinya : Dan jadikanlah sabar dan sholat sebagai Penolong, sesungguhnya sholat itu berat kecuali bagi orang yang khusu’.

Sabar disini bukan seprti sabar dalam Kitab Perjanjian Baru, Matius Psl V:38, yaitu berikan Pipi kanan bila engkau ditampar pipi kirimu.

Sabar definisinya ada di Surat Ali Imron:146.
Artinya : Dana berapa banyak Nabi yang berjuang di Jalan Allah, bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikutnya yang bertaqwa. Meraka tidak menjadi lemah karena bencana menimpa mereka di jalan Allah dan tidak lesu dan tidak menyerah kepada musuh. Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar.

Syarat – syarat Khusu’ :

1. Taffahum : Faham/mengerti dengan sadar apa yang dilakukan/di ucapkan (Annisa : 43) Artinya Wahai org beriman janganlah kamu sholat dalam keadaan mabuk (tidak sadar, gila,sangat mengantuk) shg mengerti apa yang kamu ucapkan……”
2. Khauf : Rasa takut kalau do’a tidak di kabulkan ( Assajadah:160 )
3. Roja’ : Penuh Harap agar permohonan tercapai
4. Haya’ : Rasa Malu akan nikmat Allah yang sangat banyak sedang amal sholeh kita sanagt sedikit
5. Ta’zim : Rasa Hormat saat menghadap tidak bergerak dan menoleh.
6. Hudurul Qolbi : Menghadirkan Hati dan fikiran kita saat mengucapkan lafadz-lafadz sholat jangan berkeliaran kemana-mana.
7. Haybah : Merasakan kehabatan Allah dan meras kita sangat kecil di hadapanNya.


Bila hal di atas dapat di laksanakan maka insya Allah sholat kita akan bermakna sehingga pekerjaan keji dan munkar seperti yang Allah isyaratkan : Inna Sholata tanha anil fahsai’ wal munkar akan terwujud.

Wallahu alam bissowab.

ANAK BUKAN MAHLUK DEWASA BERBENTUK KECIL









Anak adalah anak, bukan orang dewasa yang (kebetulan) berbentuk kecil. Sehingga sangatlah keliru ketika kita mengharuskan mereka, anak-anak kita, berfikir, berbuat, berbicara seperti kita yang telah dewasa.

Penanaman moral dan perilaku baik, dari kita janganlah berharap harus serta merta mereka terima dengan cepat.
Mereka (anak-anak) perlu waktu untuk mencerna informasi yang kita sampaikan. Terkadanag cara, metode, intonasi yang kita sampaikan sangat membantu untuk mempercepat "arahan" kita.

Pengikut